Minggu, 18 Desember 2016

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA QUICK COUNT

Diajukan untuk memenuhi tugas  salah satu mata kuliah Praktek Basis Data







BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era Informasi tidak terlepas dari peran teknologi yang dominan di segala bidang. Teknologi menjadi penting diterapkan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Quick Count adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum, yang datanya diperoleh dari sampel di lapangan. Berbeda dengan teknologi pooling, sampel tidak diperoleh dari para responden yang ditanyai satu per satu, melainkan diperoleh dari hasil rekap resmi di lapangan.   
Bukan saatnya lagi Quick Count menunggu Sampelnya untuk datang. Kreativitas perlu selalu ditonjolkan dalam menjemput pelanggan. Adanya teknologi informasi Quick Count akan lebih memberikan kepuasan masyarakat dan lebih dikenal masyarakat. Lalu, apa saja teknologi yang digunakan untuk mensukseskan sebuah penghitungan Quick Count? Jawabnya tergantung masing-masing lembaga. Namun, teknologi Short Message Service (SMS) cukup populer digunakan oleh lembaga-lembaga penghitung Quick Count.  
Berikut ini adalah cara kerja Quick Count yang umum dilakukan oleh paralembaga survei :  
1. Mempersiapkan perangkat serta sistem pendukung untuk bisa memberikan data secara cepat kepusat pengolah data lembaga survei yang melakukan metode Quick Count ini. Perangkat ini mulai dari komputer untuk meng-input-kan data hingga ponsel untuk mengirim SMS hasil pemilu ke server tempat menerima data. 
2. Pemilihan TPS sebagai tempat pengambilan data. TPS  yang di ambil secara acak berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, jumlah pemilih terbaru, penyebarannya pemilih seperti tersebar dalam berapa kelurahan, dan sebagainya. Singkatnya, proporsional kalau pemilih banyak lokasi sampel (TPS) yang diambil pun banyak serta mewakili karakteristik populasi. 
3. Mempersiapkan relawan untuk mengambil sampel dan meng-input-kannya ke sistem data. Jumlah relawan ini cukup banyak untuk mengambil data dari TPS yang telah dipilih. 
4. Data yang telah didapatakan di olah di pusat data dengan menerapkan ilmu stasistik, dari olahan data inilah lembaga survei bisa menghitung secara cepat siapa pemenang pemilu.

Jika kita lihat dari cara kerja Quick Count, kita dapat mengartikan bahwa hasil perhitungan Quick Count bukanlah hasil perhitungan dari seluruh TPS yang melakukan pemungutan suara, melainkan dengan menggunakan prinsip ilmu statistika. Jadi, lembaga survei yang menyelenggarakan Quick Count ini hanya mengambil sampel dari sekian banyak TPS yang ada dan diambil dari TPS yang memiliki jumlah populasi yang banyak dan berbagi pertimbangan lainnya. Dengan menginputkan data kedalam suatu teknologi basis data dan modelnya. Dapat mengathui alur bagaiman perhitungan suara yang diawali dengan penariakn sampel dan perhitungan metode statistika. Walaupun hasil Quick Count ini tidak pernah tepat dan pasti, tetapi hasil dari Quick Count (yang diselenggarakan oleh lembaga survei yang capable dan jujur) tidakpernah meleset dari siapa yang memenangkan dari pemilihan umum tersebut.   

B. Tujuan dan Manfaat Tujuannya : 
  1. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan manfaat dari Database Quick Count  dalam kehidupan manusia.  
  2. Untuk membuat konsep Quick Count Database yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi. 
  3. Untuk mengetahui perhitungan pemilihan umum yang dilakukan dengan teknoligi sistem informasi Quick Count. 
  4. Untuk Mengetahui Alur kerja Teknoligi Quick Count melalu ialur Data Base Quick Count.  
Manfaatnya :  
  1. Menambah pengetahuan tentang teknologi Data Base khususnya Perhitungaan informasi lewat Quick Count Data Base.  
  2. Memahami lebih dalam tentang inovasi Quick Count Data Baseyang digunakn dalam masyarakat 
  3. Memahami Teknologi Quick Count Data Base yang diterapkan di lapangan. 
  4. Memahami Alur Teknologi Data base yang digunakan dalam sistem Quick Count.  
C. Batasan Masalah  Batasan Masalah yang menjadi pembahasan kelompok kami adalah : 
  1. Proses kegiatan pengolahan data pada Sistem Quick Count. 
  2. Pembuatan laporan hasil proses Qick count. 
  3. Hanya membahas tentang Pengolahan data Quick Count. 
  4. Data yang diolah merupakan perolehan suara. 
  5. Pengambilan sampel sangat berpengaruh pada presentase suara.

BAB II  PEMBAHASAN

A. Diagaram Konteks Dan Diagram Nol (DFD Level 1)
Merupakan Diagram umum yang menggambarkan sistem secara umum dimana terdapat dua entitas yaitu entitas TPS dan Lembaga Survei sebagai penerima dan pengolah data. Sedangkan untuk proses adalah sistem Quick Count diman TPS mengirmkan data suara TPS dan lembaga masuk ke sistem dangan registrasi NIK untuk megolah data maenggunakan pengolahan data statistika untuk dikirim ke TPS lagi sebagai hasil survei. untuk lebih jelasnya Context Diagram tersebut di Decompose membentuk DFD sepeti dibawah :
Setelah di Decompose maka akan menghasilkan tiga Entitas, dua belas proses, dan empat data store.
Dengan Alur kerja sebagai berikut :
  1. Dilakukan perhitungan suara pada TPS sampel selanjutnya akan disimpan ke dalam data store TPS. 
  2. Data hasil perhitungan dari sampel TPS yang disimpan pada data store akan di kirim ke data pusat sebagai tempat penampungan untuk dilakukan proses selanjutnya.  
  3. Setelah data suara terkumpul pada data store pusat selanjutnya akan dilakukan proses analisis yang melibatkan beberapa proses turunanya yaitu : mean, median, mode, sum, stddeviation, minimum dan maximum yang akan disimpan pada analis. 
  4. Selanjutnya Data Store analis yang melalui proses analis akan digunakan untuk proses Peluang (distribusimultinom) dengan menggunakan Proses Sum sebagai jumlah suara masing - masing calon sebagai M (kejadian muncul kejadian) dan jumlah seluruh suara sebagai N (jumlah kejadian) dengan rumus P(X)=  . yang selanjutnya akan disimpan pada data store Peluang.  
  5. Setelah mengetahui Peluang masing-masing calon maka peluang tersebut harus dilakuakan pengujian kevalidan data dengan menggunakan uji rata-rata karena jumlah calon tidak lebih dari 30. 
  6. Dengan melakukan uji rata-rata maka selnjutnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan uji dua arah dengan Ho = dapat diterima dan Ha = tidak dapat diterima. Dan selanjutnya disimpan kedalam data store kesimpulan.  
  7. Setelah mendapatkan kesimpulan maka data tersebut bias dipubliksikan dari lembaga survey kepada TPS kembali.

Perancangan Basis Data Fisik (Menggunakan Power Designer)

Setelah membentuk model dalam procces analyst. Maka untuk melakukan generate ke dalam Basis data fisik maka harus membuka dahulu data architek. Lalu lakukan buka toolbars File>Import>Power Designer Process Analyst lalu lakukan sperti dibawah :

Selanjutnya lakukan Generate Physical Model dengan memilih menu toolbar Dictionary > Genarete Physical Model akan tampil seperti dibawah : 
Barulah setelah itu dapat di Generate kedalam Data Base fisik. Dengan cara klik menu toolbar Database > Generate Database > Create database > pada data source pilih MS.Acces Database > Setup > Create > simpan pada folder yang diingkan > Connect. Setelah dilakukan maka MS Acces dapat dibuka yang tampilannya seperti dibawah :
Maka akan muncul 5 Table hasil generate di Power Designer Data Architect
Dari 5 tabel tersebut maka akan timbul relasi tabel.



EmoticonEmoticon